:::: MENU ::::

“Self-Driving-Car”, Masa Depan Big Data di Depan Mata

Mobil tanpa sopir atau dikenal dengan istilah self-driving car menjadi teknologi yang marak dibicarakan akhir-akhir ini. Ford dan Tesla termasuk beberapa perusahaan yang gencar mengembangkan perangkat navigasi canggih ini. Bukan hanya bermodalkan GPS dan peta digital, mereka juga melengkapi mobil terbaru mereka dengan banyak sensor tambahan untuk dapat mengenali rambu2 lalu lintas, pengguna jalan lain, pejalan kaki, dan objek2 berbahaya di sekitarnya.

Google pun telah bereksperimen dengan self-driving car, yaitu dalam pengumpulan data untuk Google StreetView. Dalam pengumpulan data sepanjang 2.9 juta km yang telah ditempuh tersebut, hanya terdapat 13 kecelakan minor. Dan semuanya itu diakibatkan oleh kesalahan pengguna (human error). Dapat dibayangkan, jika teknologi ini sudah banyak dipakai, dengan kemampuan pengolahan data real-time, banyak resiko yang dapat dihindari. Dapat dibayangkan juga berapa penghematan yang dapat dilakukan dalam hal penggunaan bahan bakar dan juga waktu.

Dibalik itu semua, teknologi Big Data memegang peran sangat penting dalam perkembangan teknologi ini. Dengan berbagai sensor yang begitu banyak tertanam, maka tidak heran jika ternyata data yg dikumpulkan mencapai 1 Gigabyte setiap detiknya. Atau dalam setahun dengan pemakaian wajar, data yang dikumpulkan dapat mencapai 2 PetaByte. Data tersebut baru data dari 1 mobil saja, sedangkan setiap kendaraan canggih tersebut dapat terhubung satu sama lain.

Invent, sebuah perusahaan yang melakukan riset dalam teknologi inter-vehicular mengatakan, kendaraan -atau sistem kontrol mereka- akan melakukan sinkronisasi secara konstan dengan setiap lingkungan dan kondisi jalan. Kendaraan tersebut akan mengetahui jika terdapat hambatan atau kemacetan, dan dapat mengubah rute secara real time.

Walaupun tampaknya teknologi ini seperti masih jauh di masa depan, tapi perkembangannya dapat kita lihat saat ini. Google, Tesla, Nissan, GM, Volvo, Mercedes-Benz, Delphi Automotive, Audi dan Bosch sudah mulai berlomba-lomba menarik data dari kendaraan mereka. Industri otomotif kini merangkul teknologi big data untuk dapat bersaing, General Motor bahkan merekrut hingga 10ribu tenaga IT untuk riset mereka.

Dengan segudang manfaat, teknologi self-driving-car ini akan melahirkan tantangan baru dalam era Big Data.

Sumber :

https://betanews.com/2017/05/04/the-future-of-self-driving-cars-relies-on-big-data/
https://datafloq.com/read/how-autonomous-cars-will-make-big-data-even-bigger/1795
https://datafloq.com/read/self-driving-cars-create-2-petabytes-data-annually/172

Contributor :


M. Urfah
Penyuka kopi dan pasta (bukan copy paste) yang sangat hobi makan nasi goreng. Telah berkecimpung di bidang data processing dan data warehousing selama 12 tahun. Salah satu obsesi yang belum terpenuhi saat ini adalah menjadi kontributor aktif di forum idBigdata.

Tertarik dengan Big Data beserta ekosistemnya? Gabung